Me, Myself, & I

Foto saya
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Do the best for the progress

Rabu, 30 Juni 2010

Penyesuaian

Untuk memastikan bahwa prinsip matching & pengakuan pendapatan dipatuhi, maka dibuat Penyesuaian di jurnal umum. Tujuannya jelas agar informasi yang akan dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Penyesuaian meliputi pos-pos berikut ini:
1.      Biaya Dibayar Di Muka (Piutang Beban)
Beban telah dibayar tunai dan dicatat dalam jurnal. Beban tersebut merupakan beban untuk beberapa hari/bulan/tahun ke depan atau merupakan beban yang dibayar di muka. Pencatatan di dalam jurnal ketika pembayaran dapat menggunakan 2 pendekatan, yaitu pendekatan rugi/laba dengan akun Beban … atau pendekatan neraca dengan akun Beban  … dibayar di muka
Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, harus dilaporkan jumlah sebenarnya yang telah menjadi beban pada periode yang bersangkutan dan juga jumlah sebenarnya yang masih menjadi piutang. Oleh karenanya pencatatan yang sebelumnya telah dilakukan perlu disesuaikan melalui Ayat Jurnal Penyesuaian(AJP).

2.      Pendapatan Diterima Di Muka (Hutang Pendapatan)
Pendapatan belum seluruhnya terjadi, namun telah dicatat seluruhnya karena sudah diterima pembayaran tunai atas pendapatan tadi. Pendapatan ini dapat dicatat di jurnal dengan pendekatan neraca dengan akun Pendapatan… diterima dimuka atau pendekatan rugi/laba dengan akun Pendapatan….
Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, harus dilaporkan jumlah sebenarnya yang telah menjadi pendapatan pada periode yang bersangkutan dan juga jumlah sebenarnya yang masih menjadi hutang. Oleh karenanya, pencatatan yang telah dilakukan harus disesuaikan dengan AJP.

3.      Biaya Yang Masih Harus Dibayar (Hutang Beban)
Beban yang seharusnya sudah dicatat sebagai beban ternyata belum juga dicatat karena belum terjadi pembayaran beban. Hal ini karena pembayaran telah ditentukan pada periode berikutnya. Karena belum ada pencatatan sebelumnya, maka dalam AJP ini kita tunjukkan adanya hutang dan beban yang belum diakui.

4.      Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)
Pendapatan seharusnya sudah diterima pembayannya dari pelanggan, namun sampai akhir periode belum juga diterima sehingga belum dicatat dalam jurnal. Hal ini karena pembayaran akan dilakukan pada periode berikutnya. Karena belum ada pencatatan sebelumnya, maka dalam AJP ditunjukkan adanya pengakuan pendapatan dan piutang.

5.      Biaya Pengalokasian Harga Perolehan
Harta atau bahasa Belandanya Aktiva, yang memiliki nilai ekonomis lebih dari satu periode atau bisa digunakan dalam beberapa tahun ke depan, disebut aktiva tetap. Harga perolehannya cukup material tetapi harus dialokasikan pada periode penggunaannya dengan cara disusutkan(akan dibahas lebih lanjut dalam materi Harta Tetap). Dalam pertambangan, kehutanan dsb ada hak yang harus dibayarkan untuk memperoleh izin pengeksploitasian. Biaya perolehannya juga harus dialokasikan pada periode pengeksploitasiannya dengan cara dideplesi(akan dibahas lebih lanjut).
Dalam AJP ini didebit akun beban dan dikredit akun kontra dari harta ybs. Maksud pengakuan beban ini adalah sebagai pengalokasian harga perolehan yang telah dibayarkan pada periode penggunaannya. Dan adanya kredit akun kontra tersebut bukan berarti mengumpulkan uang namun memiliki arti bahwa nilai buku(nilai yang diakui) harta tadi, dicatat setelah nilai harta tadi dikurangi dengan akun kontranya.
Dalam Harta Tidak Berwujud, ada istilah amortisasi. ini akan dibahas lebih lanjut dalam akuntansi intermediate.

6.      Biaya Penyisihan Kemungkinan Kerugian
Biaya ini muncul sebagai pelaksanaan prinsip konservatisme, yaitu kehati-hatian jika pada periode berikutnya terjadi kerugian tetapi disebabkan oleh periode saat ini. Misalnya, piutang karena penjualan kredit tahun ini hingga akhir periode belum dilunasi. Selalu ada kemungkinan piutang yang telah diberikan tidak dilunasi oleh debitur. Mungkin debitur bangkrut, masuk penjara, meninggal, pindah dan tak diketahui lagi dsb. Kerugian nantinya sudah harus dicadangkan mulai dari sekarang dan supaya beban kerugian yang ada tidak salah periode.

7.    Salah Catat dan Belum Dicatat
Transaksi yang salah perlu dikoreksi, hal ini memang paling dihindari. Namun, manusiawi adanya human error. Koreksi dapat dilakukan langsung pada jurnal yang telah dibuat dengan mencoret catatan salahnya dan mencatat pembetulannya. Adakalanya hal ini tak bisa dilakukan sehingga perlu dibuat pembetulan pada jurnal penyesuaian.
Transaksi yang belum dicatat selalu ada jika perusahaan memiliki rekening giro di bank. Pasti ada Beban administrasi dan Jasa giro yang belum dicatat perusahaan karena tak ada hitam di atas putihnya sebelum menerima Rekening Koran dari bank. Selain karena hal tadi, masih ada hal lain yang mungkin, yaitu bukti yang terselip atau hal lainnya. Sehingga, wajib untuk dicatat melalui ayat penyesuaian.

Senin, 28 Juni 2010

Neraca Saldo

Sekarang adalah tahap summaryzing ke neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar dari saldo-saldo akun buku besar untuk menunjukkan ketepatan posting seluruh catatan jurnal dan perhitungan saldo buku besar. Hal ini ditinjau dari total debit yang harus balance/seimbang dengan total kredit. Namanya saja neraca, kalau tidak balance berarti ada kekeliruan. Segeralah dilakukan koreksi(hal yang paling tidak diharapkan).

Setelah seimbang, data di Neraca Saldo itu pun masih belum sesuai dengan kondisi riil sehingga perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian(materi berikutnya). Setelah selesai memposting ayat jurnal penyesuaian ke dalam buku besar, dibuat kembali neraca saldo. Namanya Neraca Saldo Disesuaikan atau Neraca Saldo Setelah Penyesuaian yang nominalnya sudah sesuai realita dan bisa digunakan untuk menyusun laporan keuangan(materi berikutnya).

Pada saat memulai periode akuntansi, yang dibutuhkan adalah data neraca awal berisi akun-akun yang akan digunakan dalam siklus akuntansi. Akun-akun tadi boleh ditambah jika belum ada akun yang sesuai untuk mencatat suatu transaksi keuangan.
Namun, di akhir periode, untuk memisahkan perhitungan laba/rugi periode saat ini dengan periode berikutnya, akun-akun pembantu modal(prive,deviden,pendapatan,beban,ikhtisar rugi/laba) harus telah bersaldo nol. Bagaimana caranya? Dengan ayat jurnal penutup(materi selanjutnya). Setelah ayat jurnal penutup diposting ke dalam buku besar,tampaklah hanya akun-akun riil yang masih bersaldo di atas nol. Kemudian dibuat Neraca Saldo Setelah Penutupan.

Jika memulai periode baru selanjutnya, apakah akun yang digunakan periode sebelumnya boleh dilanjutkan?
Boleh asalkan saldonya tidak seperti yang tercantum dalam neraca saldo setelah penyesuaian ataupun neraca saldo setelah penutupan. Nah, saldo yang bagaimana  yang layak?
Pertama, prinsip konsistensi harus selalu ditetapkan agar cara/sistem/metode yang selama ini berjalan dengan normal tidak kacau karena perubahan yang inkonsisten. Hal ini adalah melalui Akun-akun beban dan pendapatan yang biasanya digunakan harus muncul kembali jika pencatatan awalnya menggunakan akun-akun beban dan pendapatan. Akun-akun tadi menunjukkan saldo riil di akhir periode setelah penyesuaian namun menunjukkan saldo nol setelah penutupan. Penyebab inkonsisten ke depan adalah adanya Penyesuaian. Sehingga ayat jurnalnya perlu dibalik dalam ayat jurnal pembalik(materi selanjutnya). Setelah posting pembalik, saldo buku besar akan siap dilaporkan dalam Neraca Saldo Setelah Pembalikan sebagai data awal periode berikutnya yang konsisten.

Daftar Saldo

Kontrol Catatan antara akun kontrol di dalam buku besar dengan buku pembantunya adalah dengan menghitung total saldo akhir buku pembantu. Perhitungan ini dilaporkan melalui daftar saldo. Setelah dihitung manual sebelum ditulis di daftar saldonya, apakah ada selisih antara buku pembantu dengan akun kontrol? Jika ada, pasti ada kekeliruan dalam proses classifying dan/atau recording. Segera dicari penyebabnya dan segeralah dikoreksi.
Sesuai macamnya buku pembantu yang digunakan, dibuat daftar saldonya. Ini sebagai bukti control antara buku pembantu dengan buku besar.
Format daftar saldo antara lain:

Posting Buku Besar


Pengaruh suatu transaksi keuangan belum nampak di dalam jurnal. Oleh karenanya, untuk mengetahui berapa, karena apa dan saldonya sisa berapa? Digunakan Buku besar.
Setelah melakukan rekapitulasi jurnal, langkah selanjutnya adalah posting.
Posting adalah bagian dari tahap classifying.
Posting dilakukan untuk 4 hal, yaitu:
1.      Posting transaksi dari jurnal khusus/jurnal umum
2.      Posting ayat jurnal penyesuaian
3.      Posting ayat jurnal penutup
4.      Posting ayat jurnal pembalik
Bagaimana format buku besar?

Ketentuan pengisian:
·        Tanggalnya diisi tanggal posting jika menggunakan rekapitulasi. Jika tanpa rekapitulasi, diisi tanggal transaksi.
·        Keterangan menjelaskan alasan/sebab perubahan yaitu transaksinya
·        Ref diisi keterangan jurnal dan halaman jurnal. Misalnya JKM-3 artinya dari Jurnal Penerimaan Kas halaman 3. Singkatan tadi hanya contoh saja dan tidak mutlak JKM itu Jurnal Kas Masuk. Boleh menggunakan keterangan lain namun konsisten. Jika akun tadi ada di beberapa halaman maka keterangan halaman boleh menggunakan halaman terakhir.
·        Perubahan di sisi apa? Debit atau kredit. Isikan di kolomnya.
·        Saldo dihitung dari Saldo yang ada ditambah atau dikurangi sesuai sifat akun. Yaitu, sisi debit untuk menambah akun harta dan beban tapi mengurangi akun hutang, modal, pendapatan sedangkan kredit sebaliknya.

Tips memposting dengan cepat:
·        Susun buku besar menumpuk menyamping agar terlihat semua nomor akunnya secara urut kemudian disteples.
·        Dalam posting, salinlah data rekap hanya keterangan jurnal beserta halaman dan nominal debit atau kreditnya dulu. Jangan lupa beri tanda cek mark(√) setelah posting.
·        Postinglah saldo awal tiap akun
·        Postinglah dari data rekapitulasi JPJ(Jurnal Penjualan) kemudian lihat JU(Jurnal Umum) adakah retur penjualan. Jika ada, Postinglah Retur Penjualan itu.
·        Kemudian postinglah rekapitulasi JPB(Jurnal Pembelian) kemudian lihat JU(Jurnal Umum) adakah retur pembelian. Jika ada, postinglah Retur Pembelian itu.
·        Postinglah rekapitulasi JKM(Jurnal Kas Masuk)
·        Postinglah rekapitulasi JKK(Jurnal Kas Keluar)
·        Terakhir, baru posting JU(Jurnal Umum)
·        Setelah semuanya diposting, hitung dan isilah kolom saldo.
·        Setelah selesai, perkirakan keterangan apa yang harus ditulis di kolom keterangan berdasarkan kolom Ref.
·        Tanggal hanya ada 2 yaitu tanggal  saldo awal dan tanggal akhir periode. Berbeda dengan yang hanya menggunakan jurnal umum, tanggal akan sesuai transaksinya dan akan ada banyak sekali posting karena tanpa rekapitulasi.

Minggu, 27 Juni 2010

Rekapitulasi

Untuk memudahkan proses transfer data jurnal ke buku besar atau istilah kerennya posting, digunakan suatu form ringkasan jurnal yaitu rekapitulasi.
Rekapitulasi berisi kolom debit dan kredit untuk kemudian diisi hanya nomor akun beserta saldonya dari kolom ybs.
Total dari kolom debit dan kredit harus seimbang, jika tidak seimbang berarti ada yang telah salah.
Jika ada akun yang ditulis di dua sisi, yaitu debit dan kredit pada jurnal, dalam rekapitulasi juga harus ditulis di dua sisi dan tidak diselisihkan. Di dalam rekapitulasi yang dilakukan ialah menjumlahkan nominal dari akun yang sama dengan syarat sama-sama debit atau sama-sama kredit.
Ada kemudahan dalam jurnal khusus, yakni kolom yang lurus khusus untuk satu akun sehingga total dari akun tersebut tinggal disalin dalam rekapitulasi.
Untuk menandai sudah direkap atau belum, dalam kolom refensi(ref) di jurnal, ditulis nomor akunnya untuk yang sedang akan direkap. Kemudian baru direkap.

Buku Pembantu


Buku pembantu merinci  setiap transaksi yang berpengaruh terhadap setiap rekening di buku besar umum yang memerlukan perincian(disebut akun kontrol). Biasanya ada 3 buku pembantu yang digunakan yaitu:
  1. Buku besar pembantu piutang
Setiap customer yang dipiutangi perusahaan(disebut debitur) perlu data rinci atas terjadinya, berkurangnya, bertambahnya, dan lunasnya piutang tersebut. Dengan adanya buku pembantu ini, penelusuran kredit macet dapat diketahui dan segera ditagih.

  1. Buku besar pembantu hutang
Setiap vendor/supplier yang diutangi perusahaan(disebut kreditur) perlu data rinci atas terjadinya, berkurangnya, bertambahnya, dan lunasnya hutang tersebut. Dengan adanya buku pembantu ini, pembayaran hutang dapat diatur agar selalu dalam periode potongan dan dapat diketahui utang kepada siapa saja yang belum dilunasi.

Format buku pembantu piutang dan buku pembantu hutang ini memang seperti buku besar sehingga biasa disebut buku besar pembantu piutang dan buku besar pembantu hutang. Yang membedakan ialah pengisian kolom ref dalam buku pembantu yakni diisi no bukti transaksi sedangkan dalam buku besar diisi jenis & halaman jurnal. Kenapa demikian?
Buku besar pembantu sebagai kontrol pencatatan di dalam jurnal yang merupakan catatan pertama sebelum dicatat ke buku besar, diisi langsung berdasarkan bukti transaksi dan bukan dari data jurnal. Oleh karenanya, kolom referensi itu diisi no bukti. Di dalam jurnal, setelah adanya pencatatan ke dalam buku pembantu, kolom referensi jurnal diisi kode buku besar pembantu ybs. tanpa menunggu hingga waktu posting buku besar umum. Perlu diingat, tanggal harus kronologis sesuai bukti transaksi bukan tanggal akhir periode layaknya posting buku besar.
  1. Kartu persediaan
Dalam materi akuntansi persediaan, ke depan akan kita bahas metode pencatatan perpetual dan periodik. Dalam metode perpetual, mutasi(bertambah dan berkurangnya) persediaan akan dicatat ke dalam kartu persediaan. Setiap persediaan memiliki kartu sendiri-sendiri karena memiliki perbedaan(tingkat harga, unit pengukuran, supplier, dsb.). Kartu ini tidak dimiliki perusahaan tanpa persediaan yakni perusahaan jasa. Namun jika perlengkapan dalam perusahaan jasa perlu data rinci, dapat digunakan.
Ada 3 asumsi mencatat ke dalam kartu ini, yaitu dengan asumsi:
·        FIFO(MPKP)
Asumsinya, persediaan yang masuk ke toko lebih dulu akan dijual lebih dulu. Harga per unitnya selalu up to date(harga terbaru). Biasanya pada produk sembako.
·        LIFO(MTKP)
Asumsinya, persediaan yang masuk ke toko paling baru(the latest) atau masuk terakhir, biasanya akan langsung laris karena mode. Biasanya produk fashion. Sehingga harga yang tersisa adalah harga produk lama yang belum laku ( harga dulu).
·        Moving Average(Rata-rata bergerak)
Harga rata-rata yang fluktuatif bergantung pada perubahan harga dan jumlah unit yang dibeli dan diretur. Untuk menghindari deviasi/penyimpangan harga yang terlampau jauh jika peresediaan ini dicoba menggunakan FIFO dan LIFO lalu diselisihkan persediaan akhirnya.
Mengenai persediaan akan dibahas lebih detail ke depan.

Penjurnalan

Jurnal adalah buku catatan pertama atas transaksi keuangan yang terjadi (Inggrisnya: The Book of Original Entry). Catatan akuntansi ada 2 yaitu di dalam jurnal dan di dalam buku besar.

Ada dua jenis jurnal yakni:
1. Jurnal Umum
Jika jumlah transaksi yang terjadi relatif sedikit & sederhana, SEMUA transaksi cukup dicatat di satu jurnal saja yakni jurnal umum. Bisaanya tanpa direkapitulasi (diringkas total jumlah tiap akun) dan untuk memposting( tahap selanjutnya setelah penjurnalan) adalah satu persatu sehingga dalam buku besar akan tampak mutasi saldo dari tiap transaksi yang telah dicatat.
2. Jurnal Khusus
Jika jumlah transaksi yang terjadi relatif banyak & variatif, transaksi diidentifikasi jenis dan lokasi pencatatannya ke dalam beberapa buku jurnal yang sesuai KEBUTUHAN perusahaan. Jurnal khusus fleksibel formatnya sesuai KEBUTUHAN perusahaan. Biasanya dilengkapi rekapitulasi untuk memudahkan posting ke buku besar dan hanya ada satu tanggal posting saja. Ada 5 macam jurnal yang biasanya digunakan, yakni:
• Jurnal Penerimaan Kas
  Digunakan Khusus mencatat penerimaan uang

• Jurnal Pengeluaran Kas
   Digunakan Khusus mencatat pengeluaran uang

• Jurnal Pembelian
Digunakan Khusus mencatat pembelian kredit. Dalam perusahaan jasa bisa digunakan untuk mencatat pembelian peralatan, perlengkapan, dsb secara kredit. Dalam perusahaan dagang digunakan untuk pembelian kredit barang dagangan. Dalam perusahaan manufaktur, untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu secara kredit. Pembelian tunai dicatat di jurnal pengeluaran kas.

• Jurnal Penjualan
  Digunakan Khusus mencatat penjualan kredit. Penjualan tunai dicatat di jurnal penerimaan kas.

• Jurnal Umum
Fungsinya khusus mencatat transaksi yang tak bisa dicatat di 4 jurnal di atas. Berbeda dengan jurnal umum sebelumnya, jurnal ini tidak digunakan untuk mencatat semua transaksi kecuali yang tidak dapat dicatat di 4 jurnal khusus sebelumnya. Persamaanya dengan jurnal umum sebelumnya ialah, keduanya digunakan untuk mencatat penyesuaian, penutupan, dan pembalikan(akan dibahas lebih lanjut)
.

Sabtu, 26 Juni 2010

Mengelola Bukti Transaksi

Transaksi keuangan akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.Setiap terjadi transaksi, dibuat bukti transaksi sebagai bukti tertulis hitam di atas putih atas kesepakatan yang telah dilakukan. Berikut macam-macam bukti transaksi:
Kwitansi
Bukti pembayaran ini memiliki makna yang berbeda jika:
    • Menerima, ini artinya telah mengeluarkan uang
    • Memberikan, ini artinya telah menerima uang
Cek
Bukti pembayaran ini juga memiliki arti yang berbeda jika:
    • Menerima, itu artinya telah menerima uang
    • Memberikan, itu artinya telah mengeluarkan uang
Faktur
Bukti jual beli secara kredit ini maksudnya akan berbeda jika:
    • Menerima Faktur Asli, artinya telah melakukan pembelian kredit
    • Memiliki Faktur Kopi, artinya telah melakukan penjualan kredit
Memo Debit
Bukti atas retur yang dibuat oleh pihak pembeli diserahkan kepada penjual
Memo Kredit
Bukti atas retur yang dibuat oleh pihak penjual diserahkan kepada pembeli
Memo
    Bukti internal perusahaan untuk melakukan seperti: penyesuaian, koreksi, penutupan, pembalikan, pembayaran gaji dsb.

    Selanjutnya, proses pengidentifikasian bukti tersebut.

    1. Penerimaan uang dibuatkan Bukti Kas Masuk
    2. Pengeluaran uang dibuatkan Bukti Kas Keluar
    3. Pembelian Kredit dengan Faktur Asli dari penjual
    4. Penjualan Kredit dengan Faktur Kopi yang telah dibuat
    5. Retur Pembelian ataupun Retur Penjualan bisa menggunakan Memo Debit ataupun Memo Kredit. Jika sebagai penjual, berarti retur penjualan. Jika sebagai pembeli berarti retur pembelian
    6. Penyesuaian, Koreksi, Penutupan, Pembalikan dsb. dengan menggunakan memo

    Setelah pengidentifikasian, bukti-bukti tadi bisa dikumpulkan menjadi satu kemudian diarsipkan secara kronologis atau sesuai jenisnya untuk kemudian pada tanggal yang telah ditetapkan, dicatat ke dalam jurnal. Namun, pencatatan ke dalam jurnal juga bisa dilakukan langsung setelah pengidentifikasian bukti-bukti tadi untuk mengantisipasi menggunungnya bukti yang harus diproses.
    Arsip sangat penting kaitannya dengan bukti otentik transaksi yang telah terjadi sehingga jika diadakan pemeriksaan bisa ditunjukkan bukti tersebut.

    Perusahaan

    Bentuk
    Perseorangan (Po)
      Dimiliki oleh seorang yang berkuasa & bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kekayaan & utang piutang perusahaan
      Firma (Fa)
        Dimiliki 2 orang atau lebih yang bersama-sama menjalankan usaha dengan suatu perjanjian
        CV
          Dimiliki 2 orang atau lebih yang anggotanya terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif
          Perseroan Terbatas (PT)
            Perusahaan berbadan hokum yang modalnya terdiri atas saham pemegang saham
            Koperasi
              Perkumpulan orang-orang yang melakukan usaha bersama atas asas kekeluargaan

              Jenis
              1. Jasa                  : Menyediakan servis/jasa/pelayanan
              2. Dagang             : Membeli lalu Menjual barang tanpa pengolahan ulang
              3. Manufaktur       : Membeli lalu Mengolah dan Menjual produknya

                Bentuk dan jenis perusahaan akan mempengaruhi perlakuan akuntansi terhadap semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan dan juga penyajian laporan keuangan perusahaan.  

                Jumat, 25 Juni 2010

                Siklus Akuntansi

                Siklus Akuntansi diklasifikasikan sesuai periode terjadinya transaksi. Umumnya 1 tahun.
                Yang dikerjakan ialah:

                Identification
                • Menganalisa Bukti Transaksi dalam 1 periode akuntansi
                Recording
                • Mencatat transaksi secara kronologis dalam Jurnal-jurnal akuntansi
                • Mencatat transaksi yang berkaitan dengan Buku Pembantu
                • Membuat Rekapitulasi
                Classifying
                • Memposting data rekapitulasi jurnal ke dalam akun-akun Buku Besar
                • Menghitung saldo setiap akun
                Summarizing
                • Mendata saldo setiap akun dalam neraca saldo
                Reporting
                • Menyiapkan laporan keuangan bagi pihak-pihak yang membutuhkan

                Dasar-dasar Akuntansi


                Pengertian
                Ditinjau dari fungsinya, akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk menyediakan informasi keuangan sehingga bisa diambil keputusan.
                Ditinjau dari prosesnya, akuntansi merupakan suatu proses identifikasi, pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan keuangan.

                Bidang
                ·        Auditing               : Independen untuk melakukan pemeriksaan/pengauditan
                ·        Budgeting            : Menaksir anggaran operasi keuangan
                ·        Cost                    : Menilai biaya-biaya
                ·        Financing : Menyajikan laporan keuangan
                ·        Government         : Administrasi keuangan lembaga pemerintahan
                ·        Taxing                 : Perpajakan

                Profesi
                Profesi Akuntan diatur di dalam UU No 34 Tahun 1945 Pasal 1 & 2. Gelar Akuntan dibuktikan dengan ijazah akuntan dari perguruan tinggi atau panitia ahli. Profesi akuntan meliputi:
                ·        Akuntan Pemerintah         : Akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan
                ·        Akuntan Intern                 : Akuntan yang bekerja di perusahaan swasta
                ·        Akuntan Publik                : Akuntan independen yang bekerja untuk umum

                PABU(Prinsip Akuntansi Berterima Umum)
                PABU di Indonesia ditetapkan oleh IAI(Ikatan Akuntan Indonesia). Prinsipnya antara lain:
                ·        Entity                   : Kesatuan usaha, sehingga harta perusahaan terpisah dari harta pemilik modal.
                ·        Going Concern    : Kontinuitas, artinya perusahaan akan untung terus dan tak akan bangkrut sehingga akan terus beroperasi.
                ·        Conservatism       : Kehati-hatian, menyiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
                ·        Consistency         : Konsisten, terhadap aturan yang telah diputuskan.
                ·        Completeness      : Kelengkapan, tak ada kejanggalan dan kekurangan.
                ·        Materiality           : Cukup Berarti, tidak mengesampingkan angka-angka yang relatif besar
                ·        Understandability: Dapat dimengerti dan dipahami oleh pengguna, komunikatif dan jelas
                ·        Matching             : Penandingan pendapatan dengan adanya beban.
                ·        Unit of Measurement: Unit pengukuran dalam currency yang sama.
                ·        Cost history         : Sejarah biaya, biaya yang muncul dapat dipertanggungjawabkan penggunannya.
                ·        Revenue Recognition: Pengakuan Pendapatan pada periode terjadinya bukan pada saat kas diterima.
                ·        Period                 : Periode Akuntansi yang jelas dalam satu siklus akuntansi.
                ·        Objective            : Bukti yang objektif.
                PDA(Persamaan Dasar Akuntansi)
                Harta = Hutang + Modal

                Harta adalah kekayaan perusahaan.
                Hutang adalah klaim kreditur terhadap harta perusahaan.
                Modal adalah klaim pemilik terhadap harta perusahaan. Modal bertambah karena setoran pemilik dan pendapatan perusahaan, tapi berkurang karena pengambilan pemilik dan beban perusahaan.
                Pendapatan adalah omzet/penerimaan dari usaha perusahaan baik operasi maupun nonoperasi
                Beban adalah biaya yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan.

                Akun/Rekening
                Akun adalah nama yang digunakan untuk memudahkan pengklasifikasian antara harta, hutang, modal, pendapatan, dan beban. Nama akun disertai nomor akun berdasarkan jenisnya sebagai kode untuk memudahkan proses akuntansi. Contoh akun adalah sebagai berikut:
                1000  Kas
                1001  Surat Berharga
                1002  Piutang
                Dst…..

                Debit dan Kredit
                Debit adalah sisi sebelah kiri, sedangkan Kredit adalah sisi sebelah kanan.

                Sifat Akun
                Harta dan Beban bertambah di sisi Debit, berkurang di sisi Kredit.
                Hutang, Modal, dan Pendapatan bertambah di sisi Kredit, berkurang di sisi Debit.
                Akun Kontra Harta bertambah sisi Kredit, berkurang di sisi Debit.
                Akun Kontra Modal bertambah di sisi Debit, berkurang di sisi Kredit.

                Rabu, 23 Juni 2010

                PRESTASI VS KEBERHASILAN

                Menurut anda, apakah yang disebut dengan prestasi?
                Samakah prestasi dengan keberhasilan? Ini adalah penjelasan dari seorang pakar yang saya peroleh ketika mendapatkan pelatihan adikarsa. sebelum menarik suatu simpulan, coba baca sejenak cerita menarik berikut ini.... Cerita pertama, seorang dokter bernama Mugam, mempunyai beberapa pasien penderita darah tinggi. Mereka diobatinya dengan ramuan obat yang ia temukan. Kebetulan, diantara penderita tekanan darah tinggi itu ada beberapa orang yang berkepala botak. Mereka yang berkepala botak tersebut ternyata bisa tumbuh lagi rambutnya, setelah minum ramuan yang diberikan oleh dr. Mugam untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi mereka. Dokter Mugam lalu menyimpulkan bahwa ramuan yang ia temukan bisa mengobati kebotakan. Setelah diuji ualng ternyata memang ramuan temuannya tersebut bisa menyembuhkan kebotakan. Nah i have a question: Apakah dr. Mugam BERHASIL menemukan obat untuk menyembuhkan Kebotakan? Apakah dr. Mugam telah BERPRESTASI? Cerita kedua lebih menarik, seorang atlit loncat tinggi uyang biasanya berhasil meloncat setinggi 1.63 m bercita-cita menjuarai pertandingan loncat tinggi dan mengalahkan saingan lamanya yang biasanya mampu meloncat setinggi 1.66 m. Dalam pertandingan tersebut, sang atlit berhasil meloncat setinggi 1.61 m, tetapi saingannya yang sedang menderita flu hanya berhasil meloncat 1.60 m. Si atlit akhirnya menjuarai pertandingan itu. Kalau begitu, Apakah si atlit telah BERPRESTASI? The third story, seorang perenagn yang biasanya perlu waktu 2 menit 11 detik untuk berenang 200 m, ingin mengalahkan saingannya yang biasanya memerlukan waktu 2 menit 7 detik. Perenang ini berlatih keras, dan karenanya pada waktu pertandingan ia berhasil mencatat waktu 2 menit 6 detik. Saingannya ternyat aberhasil mencatat waktu 2 menit 4 detik. Apakah perenang ini telah BERPRESTASI? Oke kan ceritanya... Keberhasilan siapakah yang seharusnya lebih dihargai????? Dokter, Peloncat, ataukah perenang? Tambah satu cerita lagi, ada 3 anak mencoba menabung uang jajannya. Ani yang sehari-harinya mendapat uang jajan sepuluh ribu rupiah berhasil menabung seratus ribu dalam sebulan. Lain halnya Bobby yang sehari-harinya diberi tujuh ribu lima ratus rupiah oleh emaknya, ia berhasil menyisihkan sembilan puluh tujuh ribu rupiah dalam sebulan. anak terakhir, Chandra yang selalu diberi uang jajan lima ribu rupiah, berhasil menabung tujuh puluh lima ribu rupiah. Selanjutnya, dari ketiga anak ini, Keberhasilan siapakah yang seharusnya paling dihargai? Before making decision, let's discuss these question: faktor apakah yang menurut anda paling berperan dalam berbagai keberhasilan yang selama ini pernah anda capai?
                • usaha sendiri
                • kemampuan yang anda miliki
                • kekuatan lain di luar diri anda
                pernahkah anda mencapai sesuatu lebih karena nasib baik dari pada karena sungguh-sungguh berusaha?
                • ya
                • tidak
                pernahkah anda gagal mencapai sesuatu walaupun anda telah sungguh-sungguh berusaha?
                • ya
                • tidak
                apa yang biasanya anda lakukan bila suatu waktu anda menginginkan sesuatu?
                • berusaha mencapainya dengan perencanaan dan tindakan
                • menunggu bila ada nasib baik membantu anda
                setujukah anda bahwa ada kalanya suatu keberhasilan lebih banyak bergantung pada nasib baik daripada usaha, dan adakalanya usaha lebih berperan dalam menentukan keberhasilan?
                • ya
                • tidak
                setujukah anda bahwa ada perristiwa dimana keberhasilan lebih ditentukan oleh kemampuan daripada usaha tetapi adakalanya pula usaha yang lebih menentukan?
                • ya
                • tidak
                bayangkanlah: suatu saat anda melempar sebuah dadu dan mengharapkan angka yang keleuar adalah angka 6. hal apakah yang akan mempengaruhi keberhasilan anda dalam mencapai harapan tersebut?
                • usaha yang keras
                • kemampuan dalam mengendalikan dadu
                • nasib/kekuatan di luar diri anda
                bayangkan bahwa suatu saat waktu anda membeli sebuah undian dan berharap agar anda memenangkan hadiah pertamanya. Hal apakah yang akan mempengaruhi keberhasilan anda dalam mencapai keinginan itu?
                • usaha yang keras/pertimbangan yang matang ketika memilih nomor undian
                • kemampuan anda dalam memengaruhi hasil undian
                • kekuatan di luar diri anda
                bayangkan bahwa suatu waktu anda ingin menyelesaikan sebuah pekerjaan sebelum batas waktu tertentu. hal apakah yang akan lebih memengaruhi keberhasilan anda?
                • usaha yang keras dan sungguh-sungguh
                • kemampuan yang anda miliki
                • kekuatan lain di luar diri anda
                bayangkan bahwa suatu waktu, anda mencari alamat seoran gteman yang telah lama tanpa kabar berita. Apakah yang akan mempengaruhi keberhasilan anda dalam menemukan alamat tersebut?
                • usaha yang keras untuk mengumpulkan informasi
                • keberuntungan dan nasib baik
                dalam peristiwa di bawah ini, manakah yang keberhasilannya lebih banyak ditentukan oleh nasib baik?
                • mengharapkan lemparan dadu menghasilkan angka 6
                • menamatkan sebuah buku sebelum waktu tertentu
                manakah dari dua peristiwa di bawah ini yang menurut anda keberhasilannya dipengaruhi oleh usaha?
                • memenangkan sebuah undian
                • mahir memainkan sebuah alat musik
                menurut anda apa yang sebaiknya dilakukan seseorang dalam menghadapi peristiwa yang keberhasilannya lebih banyak bergantung pada usaha?
                • meningkatkan usaha
                • menyerahkan segala sesuatu kepada kekuatan di luar diri
                jika anda mempercayakan seseorang untuk mengerjakan sesuatu bagi anda (misalnya mengantarkan sepucuk surat), siapakah yang akan lebih banyak mempengaruhi keberhasilan penyelesaiann pekerjaan tersebut?
                • diri anda sendiri
                • orang yang anda beri kepercayaan
                menurut anda, apa yang sebaiknya dilakukan seseorang dalam menghadapi sebuah peristiwa yang keberhasilannya lebih banyak bergantung pada sesuatu di luar diri anda?
                • meningkatkan usaha
                • menyerahkan segala sesuatu kepada kekuasaan di luar diri
                By the way apa sih konklusinya? PRESTASI, mencapai suatu hasil dengan usaha. KEBERHASILAN, mencapai suatu hasil bisa karena kebetulan. faktor keberhasilan:
                • kemampuan-----------> percaya diri
                • usaha---------------> latihan kontinyu
                • nasib/faktor di luar> do'a
                so, lebih baik berprestasi kan......