Me, Myself, & I

Foto saya
Magelang, Jawa Tengah, Indonesia
Do the best for the progress

Kamis, 01 Juli 2010

Neraca Lajur

Neraca Lajur atau kertas kerja atau bahasa inggrisnya worksheet, adalah alat Bantu dalam menyusun laporan keuangan. Walaupun penggunaanya optional(boleh tanpa neraca lajur) dalam penyusunan laporan keuangan, tetapi neraca lajur ini akan sangat membantu dalam penyelesaian laporan keuangan. Hal ini karena kita dapat mengetahui berapa laba atau rugi yang terjadi secara cepat & penyusunan akun berdasarkan nomor akun sehingga memudahkan pengklasifikasian.
Bagaimana Formatnya?

Nah, ternyata ada kolom untuk Neraca Saldo(NS), Penyesuaian(AJP), Neraca Saldo Disesuaikan(NSD), Ikhtisar Rugi/Laba(ILR), dan Neraca yang masing-masing memiliki kolom debit dan kredit. Jika dijumlahkan ada 5 kolom debit, 5 kolom kredit berarti 10 kolom. Nah format tadi disebut format 10 kolom. Format inilah yang sering dipakai.
Semuanya diringkas menjadi satu dalam neraca lajur. Kita bisa mencatat NS, ringkasan AJP, NSD, bahkan 2 laporan keuangan yaitu laporan Rugi/Laba dan Neraca.
Kelemahan Neraca lajur ialah, pengerjaannya memakan banyak waktu dan cenderung banyak kesalahan jika belum terbiasa dan dikerjakan tanpa trik.
Ada beberapa trik simple namun bisa mempercepat dan mengurangi kesalahan yaitu:
1. Range(kotak) yang kosong langsung diberi tanda strip(-), apalagi jelas bukan letak saldo normal akun dalam baris/lajur akun tersebut, kecuali AJP.
2. Isilah Neraca Saldo.
3. Selalu ingat letak kolom Debit dan Kredit.
4. Kerjakan penyesuaian di jurnal umum. Setelah selesai langsung diringkas di neraca lajur.
5. Gunakan pensil untuk saldo yang masih bisa berubah karena adanya perhitungan pajak.
6. Gunakan Penggaris untuk menghindari salah lajur. Bisa 1 atau 2 penggaris. Kerjakan langsung mblanjur hingga neraca bersamaan dengan peringkasan AJP.
7. Hitung total kolom debit dan kredit dari ILR dan Neraca saja dulu. Lalu diselisihkan. Itulah laba atau rugi sebelum pajak.
8. Jika selisihnya berbeda berarti hal yang paling tak diharapkan telah terjadi yakni KESALAHAN. Periksa kembali mulai dari hitung kembali selisihnya, totalnya, letak debit kredit, angka-angkanya, lalu jika masih belum ditemukan letak kesalahannya, jumlahkan neraca saldo(apakah balance), jika iya berarti NS tidak salah. Jumlahkan AJP(apakah balance), jika iya berarti AJP tidak salah. Jumlahkan NSD(apakah balance) jika iya berarti NSD tidak salah. Sebenarnya ada angka-angka unik yang bisa menunjukkan letak kesalahan. Tetapi akan dibahas lebih lanjut nanti.
9. Jika selisihnya sama. Selamat anda teliti!!! Tapi balance belum tentu benar lho……..
10. Jika terjadi rugi, isikan langsung selisih rugi tadi di kolom kredit ILR dan kolom Debit Neraca di bawah totalnya. Lalu hitung totalnya. Pasti balance.
11. Jika terjadi laba, bayarlah pajak demi kemajuan bangsa. Hitung pajaknya dulu sesuai kaidah perpajakan yang berlaku pada periode ybs. Kemudian lakukan seperti proses 4 hingga 7. Itulah pajak laba setelah pajak. Isikan langsung selisih laba tadi di kolom Debit ILR dan kolom Kredit Neraca di bawah totalnya. Lalu hitung totalnya. Pasti balance.
12. Anggap proses no 8 tak terjadi, berarti langsung selisihnya sama. Setelah tahap ke-11 selesai, hitung total NS & AJP. Untuk NSD gunakan cara smart, yaitu jumlah dari kolom di ILR & Neraca digabung sesuai Debit dan Kreditnya. Finally, congratulation!!! You’ve made it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar